RSS

Minggu, 18 Juli 2010

Persamaan Menanam Tomat dan Mengasuh Anak












Pernahkah anda menanam pohon tomat? Menanam pohon tomat merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan cukup menantang. Dalam hal ini, saya melihat adanya kesamaan antara proses membesarkan anak yang baik dengan menanam pohon tomat. Bagaimana prosesnya?

Ketika anda menanam pohon tomat, anda tidak menginjak-injak dan mengkritisi bibit tomat itu secara keras karena tidak menjadi tomat.

Tetapi, anda meletakannya di tanah dengan lembut, memberinya air secara berkala serta sinar matahari yang cukup. Ketika pohon itu mulai bertumbuh, kita merasa senang dan terus menjaganya. Seiring dengan bertumbuhnya pohon tersebut, kita merasakan kepuasan tersendiri dan terus merawatnya– dengan sabar dan pantang menyerah.

Tanpa memberikan tuntutan-tuntutan yang diiringi kemarahan, harapan buatan, ataupun cemas bahwa bibit tersebut tidak bertumbuh dengan wajar.


Biasanya, kita tidak dapat memperkirakan, kapan usaha kita akan menghasilkan buah. Akan tetapi, begitu pohon itu menghasilkan buah, buah yang dihasilkannya sungguh dahsyat! Besar dan manis-manis.
Sobat-sobat TDW yang dahsyat, air ibarat dukungan material, dan sinar matahari ibarat kebebasan untuk anak anda. Bagaimana cara anda membesarkan anak anda?

Saya mengerti dan percaya bahwa setiap orang tua memiliki tujuan yang mulia di dalam hatinya.– Tujuan untuk memberikan anak-anaknya yang terbaik, supaya mereka juga dapat menjadi pribadi yang dahsyat.
Namun, apa yang kita rasa baik belum tentu baik untuk pertumbuhan anak kita. Tuntutan yang tinggi, kurangnya perhatian, dan kekerasan fisik serta mental dapat menghancurkan hidup generasi penerus kita. Pencapaian prestasi yang rendah dan prilaku yang suka melawan hanyalah awal dari pola asuh yang keliru. Tegakah anda menghancurkan hidup buah hati anda?


Tanyakan ke anak anda, apa yang mereka inginkan? Berikan pertanyaan, bukan pernyataan. Biarkan mereka mengukir sejarahnya. Biarkan mereka melakukan kesalahan – dan belajar darinya.
Dan yang paling penting, dukung mereka. Karena, pada dasarnya di dalam diri setiap individu, terdapat intuisi dan suara hati yang berfungsi sebagai kompas. Kompas yang menunjukkan apa yang sebenarnya diinginkan oleh individu tersebut. Tugas anda adalah memberikan keberanian kepada individu tersebut, yakni anak anda untuk bertindak mengikuti suara hati dan intuisinya. Jangan biarkan suara-suara dari luar membunuh impian anak anda!

Akhir kata, setiap individu dilahirkan untuk menjadi pribadi yang dahsyat. Demikian pula anak anda. Beri mereka bimbingan yang tepat, mulai dari detik ini juga! take action, miracle happens! Sukses selalu buat anda!

artikel by TDW Club

Selengkapnya...

Sabtu, 17 Juli 2010

Everyday I Love You

Judul di atas mungkin mengingatkan Anda pada sebuah lagu. Lagu yang cukup populer beberapa tahun lalu, plus merupakan sedikit lagu yang saya sukai yang dinyanyikan oleh kalangan boyband. Maka sembari Anda mengingat bagaimana lagu tersebut dinyanyikan, plus merasakan suatu sensasi tertentu dalam tubuh dan pikiran Anda, saya akan menceritakan mengapa saya memilih tema cinta untuk artikel saya kali ini.

Ya, cinta adalah sesuatu yang unik untuk dibicarakan. Bukan saja ia adalah tema yang begitu marak dibahas dalam keseharian, ia adalah sebuah ranah yang seringkali dipahami secara parsial.

Saya teringat ajaran bijak dari Almarhum Buya Hamka, sang ulama fenomenal penulis Tafsir Al Azhar. Bahwa cinta memberimu energi, alih-alih melemahkanmu.

Walah, la saya jadi bingung ini. Yang saya tahu, kalau dulu saya atau teman-teman saya lagi jatuh cinta, maka pikiran melayang kemana-mana, tubuh terasa loyo, sehingga produktivitas malah menurun drastis. (nostalgia mode on…)

Lalu mengapa Buya Hamka malah mengatakan kalau cinta itu memberi energi begitu besar bagi kita? Seharusnya kalau punya energi segitu besar, maka bukannya loyo, justru kita bisa meningkatkan produktivitas berkali-kali lipat donk.

Lalu mengapa ada sepasang suami istri yang saling mencintai, lalu pada titik tertentu justru merasa kehilangan cinta dan memilih untuk bercerai? Padahal semestinya cinta memberi keduanya energi besar untuk mempertahankan rumah tangga, dengan berbagai romantika yang telah dibangun, apapun yang terjadi?

Nah, karena saya adalah NLPers, maka saya pun memulai perjalanan saya untuk mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan khasanah NLP yang ciamik ini.

Apa sih cinta menurut NLP?

Walah, ya ndak tahu.

Kok ndak tahu?


La NLP itu siapa juga saya belum pernah ketemu. Maka bisa saya cerita dia punya pendapat apa tentang cinta?

Maka cara yang saya anggap paling mudah adalah dengan melakukan self modeling terhadap pengalaman cinta yang saya alami. Untuk memulai, saya pilih cinta yang saya rasakan pada mantan pacar saya, yang kini telah memberi saya 1 orang anak. Hehehe…

Saya ingat-ingat, saat saya jatuh cinta, sekarang, ada sebuah sensasi yang aneh dalam diri saya. Campuran dari rasa gembira, cemas, memiliki, semangat, dan lain-lain yang saya tidak bisa jelaskan satu per satu, kecuali bahwa saya mengetahui bahwa ia berbeda dari perasaan-perasaan lain.

Aha! Anda familiar dengan kalimat terakhir di atas, bukan?

Yes, cinta adalah sebuah state of mind. Sebuah kondisi pikiran-perasaan yang sensasinya terasa dalam tubuh sebagai hardware-nya.

Apakah hanya itu?

Mmm…saya pun kemudian mengajukan beberapa pertanyaan dengan kerangka Neurological Level. Dan wuih! Canggih betul! Rupanya cinta yang saya alami bukan sekeder sebuah state of mind yang berada di level behavior atau capability, melainkan jauh tinggi hingga level belief, identity, hingga spirituality.

Di level belief saya meyakini bahwa perasaan cinta yang saya semai bersama istri saya membuat hidup saya lebih hidup. Ia adalah sebuah program yang begitu kokoh, sehingga membuat saya menafikan berbagai hal lain yang memungkinkan saya tidak mencintainya. Semisal, berbagai hal yang kurang saya sukai sangat sulit untuk saya ingat-ingat, sementara hal-hal yang saya sukai begitu mudah saya ingat. Yang belakangan ini saya sering katakan pada teman-teman peserta di kelas Practicing NLP Course, bahwa kalau orang sudah cinta, maka ia seringkali lupa kalau suami/istrinya suka ngupil, bangun siang, malas gosok gigi, dan lain sebagainya. Hehehe…

Sementara itu, saya pun merasakan bahwa cinta memberi saya identitas diri. Saya adalah makhluk suami pecinta. Saking demikian, saya seringkali begitu mudah merasa bersalah ketika melakukan sebuah perilaku yang tidak masuk daftar perilaku seorang pecinta.

Namun demikian, ada lagi yang lebih tinggi. Sebuah level yang baru saya pahami kurang lebih setahun terakhir, saat saya mulai memahami perintah Tuhan yang mengatakan, “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” Maka cinta saya pada istri saya adalah perwujudan ketundukan saya untuk beribadah kepada-Nya.

Walah, kok kayaknya berat beneeer ya?

Hehe…nggak kok. Ini sederhana saja. Sangat sederhana bahkan. Saya tuh begitu meyakini bahwa Tuhan itu Maha Besar, Maha Kuasa. Maka Dia jelas tidak mungkin iseng atau salah menjodohkan, sehingga saya saat ini menikah dengan istri saya. Dia jelas punya skenario yang mesti saya jalani, saya alami, sampai saat saya dipanggil di usai waktu nanti. Maka jika saya kemudian merasa berat, atau kesal, atau marah, atau hal-hal lain yang kurang nyaman saya alami dalam pernikahan saya, jelas ia disebabkan karena belum mampunya saya memahami skenario yang Dia ciptakan. Maka dari itu perintah-Nya untuk “hanya beribadah tanpa mempertanyakan mengapa” menjadi masuk akal. Sebab bertanya mengapa akan menggiring saya pada jawaban-jawaban yang belum tentu masuk akal dengan kapasitas berpikir saya saat ini. Namun seiring dengan perjalanan waktu, baru lah saya bisa memahaminya.

Eh, kok tiba-tiba sampai sini sih ngomongnya? Jadi caranya gimana donk biar bisa “everyday I love you”?

Tenaaang. Saya baru aja mau mulai nih.

Berdasarkan pemahaman di atas, maka saya pun sampai pada kesimpulan bahwa cinta adalah sebuah kondisi yang bisa dikendalikan. Sebuah kondisi yang tidak terjadi begitu saja, melainkan kita diberi kemampuan untuk mengontrolnya. Maka apakah kita mencintai atau tidak mencintai bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Ia adalah sebuah state of mind yang sejatinya kita ciptakan sendiri, dan karenanya bisa kita bangkitkan kembali saat ia mulai meredup.

Wah, mulai asyik nih. Gimana tuh caranya?

Mari kita selami sama-sama. Jika Anda mencintai seseorang karena apa yang ia lakukan dan Anda kecewa saat ia kemudian melakukan hal lain yang tidak Anda inginkan, maka cinta Anda berada di level behavior. Sesuai ajaran Om Robert Dilts, sebuah kondisi di satu level biasanya bisa dikendalikan oleh kondisi di minimal satu level di atasnya. Dalam konteks contoh ini, adalah level belief. Maka Anda perlu mengevaluasi kembali: apa yang Anda yakini tentang cinta? Apa yang cinta berikan pada Anda? Apa yang seharusnya Anda lakukan saat Anda mencintai?

Nah, sebuah pelajaran yang baru-baru ini saya pahami tentang cinta adalah: love is about giving. Meyakini bahwa cinta adalah soal memberi, saya pun jadi lebih mudah menyemai buah cinta saya setiap kali sebuah ujian datang. Sebab saya jadi tidak peduli pada apakah saya akan menerima sesuatu atau tidak. Kenikmatan saya datang dari apa yang saya berusaha berikan. Anehnya, saat saya berlatih melakukan ini, yang saya dapatkan pun jauuuuuh lebih banyak, dan jauuuuuh lebih nikmat!

Lalu, bagaimana donk kalau ternyata ada orang yang memiliki keyakinan tentang cinta yang membuatnya kurang fleksibel dalam mencintai?

Ya naik lagi deh, ke level identity. Silakan evaluasi identitas yang Anda pasang pada diri Anda. Masih terkait dengan pengalaman saya, karena saya mulai meyakini bahwa cinta adalah soal memberi, maka saya sebagai pecinta adalah seorang pemberi. Identitas diri saya adalah seseorang yang memang hanya fokus memberikan, tanpa peduli apa yang saya dapatkan. Saya adalah kantong bocor, yang memang sengaja saya bocorkan, agar saya tidak perlu menghitung-hitung berapa yang saya berikan.

Wuih, berat kah?

Ya, memang perlu latihan. Saya pun belum secara utuh, pun belum dalam semua konteks. Konon, orang-orang yang sudah mencapai level pencerahan sudah memiliki identitas seperti ini dalam semua konteks kehidupannya.

Nah, bagaimana kalau yang “bermasalah” adalah identitas dirinya?

Ya naik lagi, ke level tertinggi, spirituality. Dalam konteks kisah saya, saya pun mulai melatih diri untuk menginstal bahwa saya mencintai istri saya karena saya mencintai Tuhan. Saat Anda mencintai seseorang, bukankah Anda akan menjaga baik-baik sebuah barang yang ia titipkan pada Anda, apapun caranya? Itu baru orang. La kalau Anda mencintai Tuhan, bukankah Anda akan menjaga suami/istri yang Ia amanahkan pada Anda, apapun caranya? Beranikah Anda seenaknya meninggalkan titipan-Nya begitu saja? Apalagi jika Anda meyakini bahwa Ia Maha Mengawasi setiap hal yang Anda lakukan? Apalagi jika Anda juga meyakini bahwa Ia selalu punya maksud baik dengan memasangkan Anda dengan titipan-Nya?

Nah, kalau sudah begini, bukankah cinta adalah sesuatu yang mulia? Cinta bukan sekedar basa basi di lagu atau sinetron yang ujung-ujungnya hubungan fisik semata. Cinta meliputi segala hal yang saat ini ada dalam hidup dan kehidupan, yang merupakan titipan-Nya.

Tuing!!! Jreng!!!

AHA! Saya pun baru paham untaian hikmah dari Buya Hamka yang saya sebutkan tadi, bahwa cinta merupakan sebuah energi yang besar bahkan tak terbatas. Alih-alih loyo, cinta akan membuat seseorang selalu berada dalam state of mind terbaik, peak performance-nya untuk memberi tanpa pernah berharap menerima. Yang anehnya, saat hal ini dilakukan, ia justru tidak pernah berhenti menerima.


Ah, bukankah lagu Boyzone yang satu ini memang indah? Saya tidak tahu Anda, yang jelas energi cinta saya seolah mengalir tiada henti saat saya mendengarkannya berulang-ulang dalam diri saya.

Hmmm…
Selengkapnya...

Senin, 12 April 2010

Kesalahan besar cewek pada saat pacaran

1. Ingin Mengubah Sifat dan Kebiasaan Cowok
Cewek yang selalu maunya mengubah cowoknya adalah cewek yang
bawel, cerewet, banyak bacot, dan full of crap. Kebiasaan yang dalam
bahasa Inggrisnya disebut "nagging" ini pada akhirnya akan mengurangi
daya tarik kamu secara drastis.
Maka dari itu, kalau kamu mau cowok yang rapi, cari cowok yang rapi!
Kalau mau cowok yang bersih, cari cowok yang bersih! Kalau mau yang
kaya, cari yang kaya! Kalau mau cowok yang nurut, cari yang nurut..




2. Menomorduakan Cowok
Cowok mana sih yang mau aja dinomorduakan, dinomortigakan, atau
diberi prioritas yang lebih rendah lagi dalam dunia seorang cewek?
Jawabannya hanya ada satu. Cowok lossy!
Pada dasarnya cowok memilih lebih baik dia mencari cewek lain lagi di
mana dia selalu menjadi nomor satu.

3. Ngambek Tujuh Hari & Tujuh Malam
Kamu pikir cowok suka sama cewek yang sekali marah bisa ngambek
tujuh hari dan tujuh malam? Misalnya Prof yang jadi cowoknya sih, kalau
kamu mau begitu ya terserah. Mendingan selama kamu lagi ngambek,
Prof cari cadangan pengganti kamu. Kecuali pacar kamu adalah
seorang cowok lossy, salahsalah
begitu ngambek kamu hilang,
kesabaran dia pun udah hilang.


4. Menuntut Cowok untuk Membaca Pikiran Cewek
Kalau cowok salah beli hadiah ulang tahun kamu, kamu bilang dia
nggak memperhatikan kesukaan kamu. Kalau dia pilih pergi sama
temannya garagara
kamu bilang terserah dia mau ke mana, kamu
bilang dia lebih mementingkan temannya.Kalau dia ajak kamu makan di
restoran yang salah, kamu bilang dia nggak tau makanan kesukaan
kamu. Kalau dia berkeras traktir kamu melulu, kamu bilang dia ada
maunya.
Cewek sering protes kalau cowoknya nggak punya ide, tapi cewek
sendiri kalau punya ide nggak mau bilang terangterangan.
Mungkin
cowok dan cewek nggak jauh berbeda, tapi paling nggak, cowok
umumnya nggak ngambek kalau ceweknya salah menebak
keinginannya. Karena itu ya cewekcewek,
jangan harapkan cowok
kamu untuk bisa membaca pikiran kamu. Kemungkinan besar mereka
nggak akan pernah bisa!

5. Menyebut Kekurangan Cowoknya di Depan Umum
Cowok yang mau dipermalukan oleh ceweknya di depan umum adalah
cowok lossy, dan itu udah nggak ada tawarmenawar
lagi. Kalau cowok
kamu kabur garagara
ini, mungkin kamu perlu pasang rem yang pakem
di mulut kamu.
Yang perlu kamu jaga adalah halhal
yang sifatnya pribadi. Kalau kamu
merasa bahwa kamu sering mempermalukan cowok kamu di depan
umum, mungkin ini pertanda tidak puasnya kamu terhadap hubungan
kamu berdua. Coba kamu pikir baikbaik
dan analisa apa yang kurang,
daripada hanya bisa buka mulut dan nggak mengerjakan apaapa.

6. Berpandangan Bahwa Cowok Harus Selalu Membayar
Hanya ada satu situasi di mana cewek sama sekali nggak keberatan
membayar: kalau untuk keperluannya sendiri. Apakah kamu cewek yang
seperti ini? Kalau kamu jawab iya, artinya kamu adalah seorang gold
digger. Kalau cewek mau disejajarkan dengan cowok, kenapa nggak traktir
cowok sesering cowok traktir cewek? Kenapa cowok harus membayar
melulu? Hubungan percintaan yang benar adalag saling memberi dan
menerima dan bukan menerima terus atau memberi terus.


7. Terlalu Mementingkan Temanteman
Cewek
Sesekali boleh mementingkan kepentingan sobatsobat
cewek Anda tapi
jika kamu sgb cewek terus atau sering berperilaku seperti ini maka jangan
salah jika cowok anda meninggalkan anda.

8. Harus Diperlakukan Seperti Ratu Agung
Kalau kamu maunya diperlakukan seperti ratu agung terusmenerus,
artinya kamu adalah cewek yang maunya menerima melulu dan jarang
mau memberi.
Mengapa cewek menuntut untuk disamakan dengan cowok dan secara
bersamaan juga minta ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi seperti
ratu agung? Mana konsistensinya? Inilah bukti di mana cewek tipe ini
hanya mau enaknya saja.
Kalau kamu cewek yang selalu minta diperlakukan seperti ratu agung,
mungkin kamu perlu segera mulai memperlakukan cowok kamu seperti
raja agung sebelum dia kabur.
smoga artikel ini ada manfaatnya buat cowo2 n cewe2 dan cuma
diambil hikmah positifnya. bukan utk dijadikan bahan
pertengkaran/perdebatan

Selengkapnya...

Sabtu, 13 Februari 2010

CINTA LAKI-LAKI BIASA (True Story)

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.
Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.
Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?
Nania terkesima.
Kenapa?
Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.
Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!
Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!
Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.
Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.

Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.
Tapi kenapa?
Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.
Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.
Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!
Cukup!

Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.
Mereka akhirnya menikah.
***
Setahun pernikahan.
Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.
Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.
Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.
Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.
Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!
Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.

Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.
Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?
Rafli juga pintar!
Tidak sepintarmu, Nania.
Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.
Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.
Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli!
Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.
Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.

Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..
Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.
Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!

Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.

Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.
Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!
Tak imbang!
Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.
Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.
***
Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.
Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!
Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.

Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.
Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.
Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.

Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.
Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.
Dokter?
Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.
Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat?
Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.
Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.

Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.
Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.
Pendarahan hebat!
Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.
Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.

Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.
Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.
***
Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.

Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.
Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..
Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.
Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.

Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,
Nania, bangun, Cinta? Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.

Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.
Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.
Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.
Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.
Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.

Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?
Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.
Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut.

Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.
Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.
Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.
Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!
Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.
Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!
Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.
Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?
Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?

Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.

Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.

Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.








Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..
- Asma Nadia -


Selengkapnya...

Kamis, 11 Februari 2010

Untuk Sahabat

Cukup lama waktu yang saya butuhkan untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah keterpurukan diri yang membuat garis hitam dalam catatan sejarah hidup saya. Catatan sejarah hitam yang tidak akan pernah bisa terhapus meski banyak air sudah yang keluar dari sudut mata, meski banyak doa yang saya harap bisa meringankan beban yang teramat berat menanggung malu dan dosa masa lalu.

Saat merasa seperti sendiri, saya menjelajahi bumi mencoba menemukan seseorang yang bisa membantu. Saya datangi seorang guru untuk menceritakan semua gundah. Ia yang dengan penuh kesabaran mendengarkan hingga huruf terakhir terucap dari lidah ini. Kemudian ia menulis beberapa kalimat dalam secarik kertas. "Bawa surat ini ke Masjid, temui anak-anak muda disana" hanya itu kalimat penutupnya.


Selepas maghrib, saya pun bergegas menuju tempat yang ditunjuk. Perlahan, malu dan merasa kotor diri ini untuk memasuki masjid, dan seketika saya merasa diri ini tidaklah berharga saat melihat wajah- wajah bersih, sebagian besar wanitanya menutup kepala mereka dengan jilbab, apalah diri ini. "Mari masuk, selamat datang. Kehadiran Anda sangat kami nantikan disini" Sungguh sebaris kalimat yang sangat hangat terdengar.

Sejenak hati ini terpaku merasakan sentuhan persahabatan yang luar biasa dari tatapan, sapaan dan tangan terbuka dari semua yang berada di dalam masjid. Terlebih ketika seorang dari mereka, merangkul pundak saya, "Inilah kami, sebuah keluarga besar yang akan juga menjadi keluarga Anda." Saya seperti baru saja mendapat peluk cium dan kehangatan yang luar biasa, nyaris menandingi kasih yang selama ini saya terima dari ibu. Ada keluarga baru disini, sahabat-sahabat baru dengan senyum dan sapa cintanya.

Hari-hari sesudah itu membantu saya melupakan masa lalu, meringankan beban menanggung dosa masa lalu yang benar-benar tidak pernah bisa hilang dari kenangan. Sahabat-sahabat baru itu seolah tengah membantu saya mengangkat beban yang teramat berat meski hanya dengan senyum, tepukan di punggung atau menyediakan telinga mereka untuk tempat saya membuang sampah mulut ini. Ya, karena kadang yang saya bicarakan kepada mereka bisa jadi tak penting bagi mereka, tapi sungguh telinga mereka tetap tersedia untuk kisah-kisah tak penting saya.



***

Dimana pun saya berada, kemana pun saya pergi, satu yang terpenting untuk saya temukan, yakni sebuah kekayaan bernama sahabat. Tidak seorang pun yang paling beruntung di dunia ini melainkan ia yang memiliki sahabat. Karena sahabat ada, untuk mereka yang terluka, untuk mereka yang tengah memikul berat beban, untuk menghapus air mata yang berduka, membantu seseorang berdiri dari keterpurukan dan menyediakan sayapnya untuk terbang bersama.

Akhirnya, sampailah saya pada satu kepastian hakikat, bahwa sahabat adalah kekayaan sebenarnya. Hilang satu, miskinlah sudah. Bertambah satu, semakin beruntunglah. Terima kasih untuk semua sahabat, Anda adalah kekayaan saya sebenarnya





Selengkapnya...

Jangan Bersedih yuuukk

 

Doktor Alexis Carlyle, pemenang hadiah nobel dalam bidang kedoktoran mengatakan: “Para Pekerja
yang tidak tahu bagaimana menghadapi kesedihan akan mati lebih cepat.”

Ditegaskan oleh penulis di dalam buku ini bahawa segala sesuatu itu terjadi sesuai dengan
qadha’ dan takdir Allah s.w.t. Namun boleh saja pernyataan Carlyle di atas diertikan: “Salah satu sebab
yang menghancurkan tubuh dan membinasakan eksistensi diri adalah keraguan dan ini benar.”

Doktor Joseph R. Montagno, penulis buku ‘The Problem of Nervousness’. Dalam buku tersebut
Montagno mengatakan: “Penyebab abses yang anda derita bukan berasal dari makanan yang anda
konsumsi, tetapi kerana sesuatu yang memakan dirimu.”
Al-Mutanabbi berkata:
   Kecemasan
   hanya akan mengakibatkan tubuh menjadi kurus
   dan rambut si bocah akan beruban
  dan menjadi amat tua.


Sesuai dengan yang ditulis oleh majalah Life, bahwa abses ini menempati urutan kesepuluh
dalam daftar penyakit yang mematikan.


Ada beberapa tulisan Doktor Edward Bodowlski dalam bukunya, ‘Leave Worrying and Seek
Betterment’
, judul bab di dalam buku tersebut adalah;
a. Apa kesan kesedihan terhadap jantung.
b. Tekanan darah tinggi adalah disebabkan oleh kesedihan.
c. Kesedihan boleh mengakibatkan rematik.
d. Kurangkan kesedihannmu demi pencernaanmu.
e. Bagaimana kesedihan boleh mengakibatkan selsema.
f. Rasa sedih dan kelenjar beguk.
g. Korban penyakit gula (diabates) dan kesedihan.

Doktor Karl Maninger adalah seorang pakar penyakit jiwa di Mayo, yang menulis buku berjudul
‘Man Againts Himself’. Dalam edisi terjemahannya, dikatakan: “Buku doktor Maninger tidak akan
memberikan kaedah-kaedah tentang bagaimana menghindari depresi. Tetapi buku tersebut hanya akan
memberikan laporan tentang bagaimana kita sendiri dapat menghancurkan tubuh dan otak kita dengan
kegelisahan, kekecewaan, kedengkian, dendam, pemberontakan dan rasa takut.”
Ketenangan hati, keteduhan perasaan, kelapangan dada dan kebahagiaan adalah salah satu
manfaat terbesar dari firman Allah s.w.t yang bermaksud:
“... dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang...”
((Ali Imran: 134)


Montaigne, penguasa dan ahli falsafah dari kota Bodeaux, Perancis, mengatakan: “Saya ingin
membantu memecahkan permasalahan kamu dengan tangan saya, bukan dengan hati dan paru-paru
saya.”

Doktor Russell Cecil dari fakulti kedoktoran Universiti Cornell menyebutkan, adanya empat
sebab utama yang membuat goyahnya persendian:
1. Binasanya rumahtangga.
2. Bencana yang bersifat materi dan kesedihan.
3. Kesendirian dan kecemasan.
4. Perasaan terhina dan dendam kesumat.

Doktor William Mark Gaugil dalam sebuah pidato ilmiah di depan Persatuan Doktor Gigi Amerika,
mengatakan: “Perasaan yang tidak bahagia seperti cemas dan takut sangat mungkin untuk memberikan
kesan terhadap penyebaran kalsium di dalam tubuh dan selanjutnya, akan mengakibatkan kerosakan
pada gigi.”

Date Carnagie mengatakan: “Orang-orang Negro yang hidup di wilayah selatan dan orang-orang
Cina sangat sedikit yang diserang oleh penyakit hati yang disebabkan oleh kesedihan. Ini disebabkan
karena mereka menghadapi segala permasalahan dengan cara yang tenang.

Kemudian dia melanjutkan: “Jumlah orang Amerika yang cuba melakukan bunuh diri lebih ramai
daripada yang meninggal kerana diserang oleh lima penyakit yang mematikan”.

Ini adalah kenyataan yang hampir tidak boleh dipercayai.























Bingkisan dari Buku Motivasi Islami yang terlaris dan terhangat di pasaran. Buku La Tahzan yang dikarang oleh Dr.
‘Aidh Abdullah Al-Qarni.

Selengkapnya...

Kamis, 04 Februari 2010

Papa sudah sampai Mah !!! (humor)

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota.Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali. Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka berhoneymoon saat menikah 30 tahun yang lalu.

Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya. Setelah check in di hotel di Bali, sang suami mendapati pesawat komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya.Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta. Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.

Dilain tempat di daerah Cinere, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal. Setibanya di rumah, ia langsung mengecheck e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.
Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Anak sulungnya yang terkejut kemudian membaca e-mail tersebut (tak lama kemudian jatuh pingsan juga), yang bunyinya :

To: Isteriku tercinta
Subject: Papah sudah sampai Mah !!!
Date: 18 Mei 2009
Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku. Ternyata disini mereka udah pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah. Aku baru sampai dan sudah check-in.
Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatanganmu besok. Nggak sabar deh rasanya nungguin kamu. Semoga perjalanan kamu kesini juga mengasyikkan seperti perjalananku kemaren.

Love you Mom,
Papah
PS: Disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja



Selengkapnya...

Semangat yuuk

Di suatu sore hari, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman
umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan dan frustasi yang
menggantung disana. Dia sebentar berjalan dengan langkah gontai dan
kepala tertunduk lesu, sebentar terduduk dan menghela napas panjang,
kegiatan itu diulang berkali-kali seakan dia tidak tahu apa yang hendak
dilakukannya.

Saat itu, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor
laba-laba yang sedang membuat sarangnya diantara ranting sebatang pohon
tempat dia duduk sambil melamun. Dengan perasaan iseng dan kesal
diambilnya sebatang ranting dan segera sarang laba-laba itupun menjadi
korban kejengkelan dan keisengannya, dirusak tanpa ampun. Perhatiannya
teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Dalam hati dia
ingin tahu, kira-kira Apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah
sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba-laba akan lari
terbirit-birit atau dia akan membuat kembali sarangnya di tempat lain?


Pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban untuk waktu yang lama. Karena
si laba-laba kembali ke tempatnya semula, mulai mengulangi kegiatan
yang sama, merayap-merajut-melompat, setiap helai benang dipintalnya
dari awal, semakin lama semakin lebar dan hampir menyelesaikan seluruh
pembuatan sarang barunya.Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang
sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh memperbaiki dan membuat sarang
baru,
kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang
tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan puas dan ingin tahu,
diamati ulah si laba-laba, apa gerangan yang akan dikerjakannya setelah
pengrusakan sarang kedua kalinya?

Ternyata untuk ketiga kalinya,
laba-laba mengulangi kegiatannya, kembali memulai dari awal dengan
bersemangat merayap-merajut-melompat dengan setiap helai benang yang
dihasilkan dari tubuhnya, memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.

Melihat dan mengamati ulah laba-laba, membangun sarang yang telah hancur untuk ke tigakalinya,
saat itulah si pemuda mendadak sontak tersadarkan. Tidak peduli berapa
kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula
laba-laba membangun sarangnya kembali. dengan giat bekerja tanpa
mengenal lelah, Semangat binatang kecil sungguh luar biasa!!

Hal itu menimbulkan perasaan malu Si pemuda. Karena sesungguhnya, si
pemuda berada di taman itu, dengan hati dan perasaan gundah karena dia
baru saja mengalami satu kali kegagalan! Melihat semangat pantang
menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati : Aku tidak pantas
mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku
harus bangkit lagi ! berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi
setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang
membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!

Selengkapnya...

Minggu, 31 Januari 2010

Rahasia dari Cantiknya Wanita


Wanita adalah mahluk ciptaan tuhan yang tahan banting, kesabarannya jauh di atas lelaki. Dia akan menjadi setia jika dia merasa nyaman dan ada yang melindungi dia. Karena kelemahannya adalah dia perlu tempat bersandar jika lelah dan berteduh jika kehujanan atau kepanasan yang menyayanginya lahir dan bathin.

Lelaki yang bisa memberikan nasehat, perhatian seperti pohon yang berdiri kokoh dengan daun yang rindang tanpa lelah memberikan keteduhan bagi yang bersandar dan berteduh dibawahnya, maka dia akan selalu memenangkan hati wanita. Wanita akan tidak nyaman dengan lelaki yang tidak punya pendirian apalagi sering memarahi wanita. Ibaratnya perahu dengan penumpang dan nahkodanya. Jika penumpangnya adalah wanita maka nahkoda adalah lelaki itu sendiri, penumpang akan nyaman jika dia tahu nahkodanya akan membawa dia kemana, saat badai menerpa ditengah laut kehidupan disitu penumpang ini butuh keyakinan dari nahkodanya jika dia akan baik-baik saja. Tanpa harus berkata tetapi dengan langkah-langkah pasti dari penyelamatan yang dia rencanakan dan lakukan maka penumpang ini akan percaya kalau dia ada di perahu yang tepat. Wanita suka pujian dan juga mengargai koreksi jika disampaikan dengan penuh kasih sayang.
Selengkapnya...

Jumat, 29 Januari 2010

Lukisan Anda Di rusak?



Suatu hari ada seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisannya. Lukisan ini adalah lukisan yang sangat bagus dan akan diperlihatkan pada suatu pameran besar.

Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya. Sambil memandangi lukisannya yang
berukuran 2x8m itu, tanpa disadari si pelukis telah berjalan mundur.

Dan ketika berjalan mundur pelukis tersebut tidak melihat ke belakang. Dia terus berjalan mundur hingga di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia akan mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tersebut. Tetapi tidak jadi, karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget dan malah jatuh ke belakang.

Kemudian orang tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan tersebut, lalu mencoret-coret lukisan si pelukis tersebut sampai rusak. Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak memukul orang tersebut. Tetapi beberapa orang yang ada di situ menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.

Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang indah bersama dengan pasangan yang kita idamkan. Tetapi lukisan itu kelihatannya dirusak oleh Tuhan, karena Tuhan melihat bahaya yang ada pada kita kalau kita melangkah.

Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap Tuhan atau juga terhadap pemimpin kita. Tapi perlu kita ketahui Tuhan selalu menyediakan yang terbaik untuk kita.



Selengkapnya...

Belajar dari Prinsip Orang Kaya sebelum Ia Menjadi Kaya

Sebelum membahas bagaiman semua orang bisa kaya, kita harus sepakat terlebih dahulu mengenai definisi kaya. Kaya adalah relative. Sebagian orang merasa kaya ketika mempunyai sepuluh juta rupiah. Sebagian orang merasa tidak kaya walaupun sudah memiliki sepuluh miliar rupiah. Menurut majalah Forbes orang kaya adalah mereka yang sekurang-kurangnya mempunyai penghasilan 1 juta dolar Amerika setahun.



Robert T. Kiyosaki memiliki pendapat lain. Dia mengutip dari gurunya Buckminster Fuller dan mengatakan bahwa orang kaya tidak diukur dari berapa besar active income. Orang disebut kaya apabila passive income-nya lebih besar daripada biaya hidupnya. Yang dimaksud passive income di sini adalah uang yang masuk tanpa harus bekerja.

Sebagai ilustrasi dikemukakan Mike Tyson. Dia menghasilkan US$ 300 juta sewaktu bertinju, tapi di tahun 2004 dia dinyatakan bangkrut dan masih punya utang sebesar US$35 juta. Karena itu, Mike Tyson tidak digolongkan sebagai orang kaya. Termasuk pula dalam kategori orang yang tidak kaya adalah orang yang punya penghasilan US$ 1 juta setahun namun pengeluarannya US$ 1,2 juta setahun.

Anthony Robbins mempunyai pendapat lain lagi. Baginya ada enam tahap, yaitu :

1.Financial Protection adalah suatu kondisi keuangan di mana kita mempunyai cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan minimum, untuk 2 bulan sampai 24 bulan tanpa harus bekerja.

2.Financial Security adalah suatu kondisi keuangan di mana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman, dan hasilnya dapat mencukupi kebutuhan di bawah ini tanpa harus bekerja lagi, kecuali bila kita memilih untuk bekerja. Kebutuhan tersebut adalah : 1) angsuran rumah, 2) biaya makan, 3) listrik, gas dan air, 4) transportasi, 5) asuransi, dan 6) pajak (contoh: pajak bangunan).

3.Financial Vitality adalah suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang relative aman, dan hasilnya tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan pada tingkat Financial Security melainkan juga bisa mencukupi kebutuhan di bawah ini, tanpa harus bekerja, kecuali bila kita memilih untuk bekerja. Kebutuhan tersebut adalah: 1) pendidikan anak, 2) kebutuhan hiburan atau entertainment (minimal 50% dari yang kita nikmati sekarang), 3) membeli baju baru atau satu-dua barang mewah yang masuk akal.

4.Financial Independence adalah suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang relative aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup persis dengan gaya hidup kita yang sekarang. Tanpa harus bekerja lagi seumur hidup kita. Dengan kata lain kita bebas tidak bekerja.

5.Financial Freedom adalah suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang relative aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup dengan gaya hidup yang kita inginkan.




6.Absolute Financial Freedom
adalah suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang relative aman, dank arena itu kita yakin bahwa kita bisa melakukan secara nyata apa pun yang kita inginkan, kapan pun yang kita inginkan, ke mana pun kita inginkan, dengan siapa pun yang kita inginkan, sebanyak dan selama yang kita inginkan, dalam cara yang membuat kita dan orang lain berdaya, selamanya.

Saya pribadi sepakat bahwa definisi kaya adalah mempunyai passive income lebih besar daripada gaya hidup yang kita inginkan.
Belajar dari Prinsip Orang Kaya sebelum Ia Menjadi Kaya adalah mengenali apa itu kaya, siapa itu sebenarnya si Kaya?? Lantas jika Kamu menginginkan untuk dapat hidup Kaya, Apakah definisi Kaya menurut Anda??



Selengkapnya...

Humor Sejenak : Sedikit Joke tentang "siswa" Belajar



# Kenapa banyak siswa/ yang gagal ujian???
# Jawabannya : Karena enggak ada waktu untuk Belajar..............Enggak percaya.....Kalau dilihat dari logika (baca:Alasan-red.)
# ini, sebenarnya bukan salah sang siswa bila ia tidak lulus ujian, belajar pun tidak sempat....
# Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari ?
# Yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa....
# Mari kita hitung Hari efektif Siswa Belajar dalam satu tahun!
# Hari Minggu; 52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu kalau hari minggu adalah untuk istirahat.
# Hari Belajar tersisa tinggal 313.
# Hari Libur ( Nasional maupun Internasional ); Tak kurang dari 13 hari Libur setahun.
# Hari Belajar tersisa tinggal 300.
# Liburan sekolah; Jelas semua siswa akan berlibur dan tidak akan belajar.
# Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari.
# Hari Belajar tersisa tinggal 240.
# TIDUR 8 Jam sehari untuk kesehatan; berarti 120 hari terpakai untuk tidur.
# Hari Belajar tersisa tinggal 120.
# Tentu kita beribadah kan? Paling tidak 1-2 jam kita beribadah,
# kita alokasikan 25 hari dalam setahun.
# Hari Belajar tersisa tinggal 95.
# BERMAIN yang juga baik untuk kesegaran dan kesehatan, paling tidak memerlukan 1 jam sehari.
# Terpakai lagi 15 hari.
# Hari Belajar tersisa tinggal 80.
# MAKAN! paling tidak selama satu hari kita habiskan 2 jam untuk makan /minum, hilang lagi 30 hari.
# Hari belajar tersisa tinggal 50.
# Jangan lupakan, Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan orang lain, kita ambil 1 jam per hari untuk berbicara.
# 15 hari terpakai lagi.
# Hari belajar tersisa tinggal 35.
# Kita pun bisa sakit; paling tidak 5 hari dalam setahun, sudah cukup mewakili.
# Hari belajar tersisa tinggal 30.
# Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester, berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian.
# Hari belajar tersisa tinggal 6.
# Nonton dan jalan-jalan paling tidak 5 hari dalam setahun.
# Hari belajar tersisa tinggal 1 hari.
# Satu hari yang sisa itu kan HARI ULANG TAHUN, Masa untuk belajar sih?????????"




Selengkapnya...